Membiasakan berpuasa sejak dini kepada anak-anak diyakini mampu mempengaruhi tingkat kecerdasan, ungkap Dekan Fakultas Psikologi Universitas Medan Area (UMA), Irna Minauli,M.Psi. Membiasakan anak berpuasa sejak kecil, menurut Irna bertujuan untuk melatih kemampuan anak-anak menunggu, maka dari aktivitas tersebut tingkat kesabaran anak dapat teruji. Ketika berpuasa, anak diuji untuk bersabar menunggu saat makan dan minum yang diperbolehkan, sehingga berpuasa menjadi ajang latihan bagi anak untuk menahan emosi.
Kebiasaan berpuasa tersebut diyakini mampu meningkatkan kecerdasan emosional anak, sehingga kecerdasan tersebut berpengaruh pada kemampuan anak berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan sosial.
Ia mengungkapkan, berdasarkan sebuah penelitian psikolog asal Amerika, Daniel Golemen, ternyata terdapat perbedaan perkembangan psikologis pada anak yang sabar menunggu dan tidak sabar.
Maka dari itu, perlu untuk membiasakan anak berpuasa sejak dini supaya anak memiliki tingkat emosional yang baik, sehingga kecerdasan emosionalnya terus terasah.
Lebih dari itu, ternyata puasa juga mampu meningkatkan kecerdasan spiritual anak, sehingga kebiasaan tersebut menjadikan anak sebagai individu yang ramah dan taat pada ajaran agama.
Momentum bulan Ramadhan dapat dimanfaatkan para orang tua dengan baik untuk membiasakan anak berpuasa.
Namun, membiasakan mereka berpuasa diharapkan disesuaikan dengan kemampuan anak, dan perlu dilatih secara bertahap, seperti bertanya kepada anak kapan dan sampai jam berapa ia mampu berpuasa.
Selain itu, para orang tua perlu memberikan hadiah (reward) kepada anak seiring tingkat daya tahan mereka berpuasa.
Upaya tersebut penting dilakukan untuk memacu semangat anak untuk terus berpuasa.
"Untuk memacu semangat anak berpuasa, orang tua juga harus menjadi contoh mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik," tuturnya.
sumber: Kapanlagi.com
1 komentar:
nice info, puasa tidak hanya bisa menyehatkan, tapi juga membuat anak jadi cerdas, menarik, mampir juga ke blog ane
Posting Komentar