Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kandungan vitamin K yang rendah dalam darah dan risiko peningkatan osteoarthritis pada tangan dan kaki (merupakan gangguan arthritis yang sering terjadi), khususnya pada mereka yang telah lanjut usia.
Sebenarnya belum diketahui dengan pasti bahwa vitamin K adalah penyebab osteoarthritis. Namun, para peneliti meyakini bahwa semakin rendah kadar vitamin K didalam darah, maka prevalensi terjadinya osteoarthritis akan semakin tinggi.
Bentuk umum vitamin K yang terdapat dalam makanan adalah phylloquinone, yang banyak ditemukan dalam sayuran hijau, keju, hati, kopi dan teh hijau. Di Amerika Serikat sendiri, konsumsi vitamin K masih sangat kurang sehingga seringkali terjadi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembekuan darah.
Hal tersebut memang merupakan hipotesis baru yang menyatakan bahwa vitamin K berkaitan dengan risiko osteoarthritis. Pada hewan, terdapat protein-protein dalam tulang dan sendinya yang mengandung vitamin K dalam bentuk bebas. Ketika protein-protein tersebut tidak bekerja dengan seharusnya, maka hewan akan mengalami abnormalitas pada tulang dan sendinya, yang menyerupai gangguan osteoarthritis.
Dengan melibatkan lebih dari 650 pasien sebagai sukarelawan, para peneliti kemudian menguji untuk menentukan apakah defisiensi vitamin K berkaitan dengan gejala osteoarthritis dan dibantu dengan pengamatan menggunakan sinar X.
Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam Journal Arthritis and Rheumatism, yang menunjukkan bahwa pasien dengan kadar plasma phylloquinone paling rendah dan dibantu dengan pengamatan sinar X memperlihatkan adanya osteophytes yang besar dan adanya bone spurs, yaitu pertumbuhan yang sedikit berlebih pada tulang dan umumnya terjadi pada arthritis.
Sumber: Journal Arthritis and Rheumatism
Tidak ada komentar:
Posting Komentar